
Kabarsukabumi.com - Multimedia adalah penyediaan informasi pada komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, audio, dan video dengan alat bantu (tool) dan tautan (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya, dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia informatika. Selain itu, multimedia juga digunakan dalam bidang-bidang lain seperti seni, pendidikan, hiburan, dan bisnis.
Pemanfaatan multimedia terdapat juga dalam bidang pendidikan dan bisnis. Di bidang pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik di dalam kelas maupun dalam pembelajaran mandiri atau autodidak. Di bidang bisnis, multimedia digunakan dalam pembuatan profil perusahaan, profil produk, serta sebagai media kios informasi dan pelatihan dalam sistem pembelajaran daring.
Multimedia merupakan bidang keilmuan yang keahliannya banyak dibutuhkan, tidak heran karenanya jurusan ini masuk kategori favorit di universitas. Bagi yang memilih kuliah blended learning jurusan ini, ada banyak prospek menarik telah menanti di masa depan. Selain menarik, berbagai prospek tersebut umumnya menawarkan honor yang besar seperti animator, desainer, fotografer, ilustrator, komikus, periklanan, dan berbagai profesi di industri kreatif lainnya.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama Bogor adalah salah satu sekolah unggulan yang sekarang menjadi percontohan SMA/SMK di Kota Bogor bahkan tingkat Nasional, dan saat ini SMK Wikrama terus mengembangkan keahlian dalam jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). SMK yang berada di Jl. Raya Wangun, RT.01/RW.06, Sindangsari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, ini tidak main-main dalam memupuk para siswa/i nya agar menjadi ahli bidang multimedia.
Sejarah SMK Wikrama Bogor
SMK Wikrama Bogor didirikan oleh Ir. Itasia Dina Sulvianti, M.Si. dan Dr.H.RP Agus Lelana, Sp MP, M.Si. dibawah naungan Yayasan Prawitama pada tahun 1996 di bekas gudang KUD. Kompetensi keahlian yang pertama dibuka pada saat itu adalah sekretaris dengan jumlah hanya 34 siswa.
Seiring berjalannya waktu, jumlah siswa SMK Wikrama Bogor setiap tahunnya terus bertambah. Sehingga pada tahun 2001, secara bertahap SMK Wikrama Bogor menempati gedung yang lebih luas diatas tanah ± 5000m2. Hingga saat ini, SMK Wikrama Bogor memiliki 1791 siswa dengan 70 guru.
Program keahlian di SMK Wikrama Bogor pun terus berkembang. SMK Wikrama Bogor membuka 7 program keahlian, diantaranya (1) Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis; (2) Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi; (3) Pengembangan Perangkat Lunak; (4) Desain Komunikasi Visual; (5) Pemasaran; (6) Kuliner; dan (7) Perhotelan.
Kesuksesan SMK Wikrama Bogor saat ini tentunya tidak lepas dari sejarah SMK Wikrama Bogor mulai dari membentuk visi dan misi, kerja keras hingga diakui dunia internasional hingga prestasi dan penghargaan yang didapatkan SMK Wikrama Bogor sejak awal didirikan.
Menjadi salah satu SMK unggulan dan percontohan, tentunya membuat sekolah lain ingin bersinergi dengan SMK Wikrama Bogor. Salah satunya adalah SMK Gumati Mulya Bogor yang melakukan kunjungan dengan tujuan bersinergi dan menjalankan pentingnya Kurikulum Merdeka. Senin (6/5/2024).
Pada dasarnya, Kurikulum Merdeka dicanangkan Kemendikbudristek sebagai bentuk respons dan pemecahan solusi atas kondisi pendidikan di Indonesia saat ini. Salah satunya adalah terjadinya learning loss atau ketertinggalan pembelajaran yang terjadi akibat pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir.
Kurikulum Merdeka atau disebut sebagai Kurikulum Prototipe dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.
Karakteristik utama kurikulum ini yang mendukung pemilihan pembelajaran diantaranya, pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skils dan karakter sesuai profil Pancasila. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang teridenferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Prinsip Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka Kurikulum merdeka mencakup tiga tipe kegiatan pembelajaran yaitu: Pembelajaran Intrakurikuler yang dilakukan secara terdiferensiasi sehingga peserta didik memilliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Adapun tujuan bersinergi antara SMK Wikrama Bogor dan SMK Gumati Mulya yaitu, penguatan, peningkatan kualitas, serta munculnya inovasi baru dalam metode pembelajaran.
“Alhamdulillah kita disuport langsung oleh Kepala Sekolah SmK Wikrama Bogor, kami selalu berupaya melakukan penguatan kerja sama industri dan penguatan kelembagaan SMK, melakukan penataan SMK, saya berharap melalui sinergi dan kerja sama ini bisa terjalin erat dalam meningkatkan pembelajaran bagi siswa siswi diantara kedua SMK ini," kata Moch Agus Ramdhan (Kepala SMK Gumati Mulya)