
Kabarsukabumi.com - Dari Kampung Pangsor, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pohon bambu diolah menjadi sebuah produk kerajinan yang unik, seperti yang dilakukan oleh Dapur Bambu Cidahu.
Di beberapa tempat di kampung-kampung di Sukabumi, ada begitu banyak pohon bambu yang tersebar dan tumbuh subur, terutama di kawasan dataran tinggi. Salah satunya berada di Kampung Pangsor, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pohon bambu yang tumbuh memiliki kualitas yang baik.
Adalah Encep Sopandi, pemilik gerai Dapur Bambu Cidahu ini sudah hampir 5 tahun menggeluti kerajinan dengan bahan dasar bambu.
“Kenapa dinamakan Gerai Dapur Bambu Cidahu, karena kebetulan untuk daerah tempat tinggal saya ini berada di kebun yang dikelilingi oleh pohon bambu,” papar Encep.
“Alhamdulillah gerai ini sudah berjalan lima tahun, Tambahnya.
Produk kerajinan yang dibuat di Gerai Dapur Bambu Cidahu ini beragam, salah satunya teko air yang terbuat dari bambu.
“Beragam yah craft yang kita bikin di sini, seperti kursi, teko bambu, gelas, tumbler, vast bunga, keranjang dll, semuanya itu terbuat dengan bahan dasar bambu,” jelasnya.
Selain produsen pengrajin kreasi bambu, pemilik Gerai Bambu Cidahu ini juga berkreasi membuat makanan ringan.
“Ya selain craft dari bambu saya juga sambil berkreasi membuat snack, saya kasih nama snacknya yaitu Snack Karina, yang dalam penjualannya pun kita kolaborasikan dengan kerajinan bambu untuk wadahnya,” terangnya.
Encep juga menjelaskan, berangkat dari kegiatan Snack (UMKM) kegiatan yang ia lakukan tujuannya adalah membangkitkan UMKM di daerah tinggalnya untuk lebih maju.
“Alhamdulillah kita awal berangkat dari kegiatan Snack (UMKM) waktu itu, nah dari situlah saya juga memiliki tujuan dalam kegiatan yang saya lakukan di Gerai Dapur Bambu Cidahu ini bermaksud untuk memajukan dan mengembangkan UMKM Cidahu lebih maju,” jelasnya lagi.
“Tentunya, peran serta pemerintah dalam pengrajin bambu atau untuk pelaku UMKM harus terlibat, karena pelaku UMKM khususnya pengrajin bambu bisa terangkat,” lanjutnya.
Ada tiga hal yang Encep harapkan dari peran serta pemerintah daerah.
1. Bagaimana bisa mengangkat pengrajin bambu agar betul betul mendapatkan hasil sesuai apa yang diharapkan.
2. Mohon dukungan alat bagi pengrajin bambu berupa tekhnologi tepat guna.
3 Untuk kegiatan UMKM Cidahu diperlukan teknologi tepat guna sementara ini masih banyak alat yang dipakai masih manual.
“Dari ketiga hal tersebut, jadi saya ingin dari pemerintahan setempat ada motivasi buat masyarakat supaya masyarakat bisa tahu dan ada keinginan belajar jadi pengrajin, atau penggiat UKM sendiri,” pungkasnya.