Kabarsukabumi.com - Bambu merupakan tumbuhan yang banyak tumbuh di Indonesia termasuk di Kabupaten Sukabumi. Tumbuhan bambu juga banyak ditemukan disekitar lingkungan tempat tinggal kita. Bambu merupakan jenis rumput-rumputan yang memiliki rongga dan ruas di batang nya. Benda ini memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia dan bisa bernilai ekonomi tinggi apabila masyarakat indonesia dapat mengelola atau memanfaatkannya dengan baik.

Ini juga yang diusung oleh Perkumpulan Dunia Bambu Sukabumi (DBS) dengan slogan nya “ngajaga lemah cai Sukabumi ngahiji”, yang menggelar kelas menganyam untuk lebih mengenal dan memahami jika bambu bisa dijadikan suatu barang yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Hal lain yang mendasari DBS menggelar kelas menganyam dalam pelatihan kerajinan bambu ini adalah karena masyarakat pada saat sekarang lebih cenderung membeli barang dari luar negeri dari pada kerajinan dalam negeri. Padahal kerajinan dari dalam negeri kita juga bermutu tinggi di bandingkan dari luar tersebut karena pembeli beranggapan bentuknya yang kurang menarik dan unik. Dari situlah DBS mengajak para stakeholder mencoba berinovasi dengan berbahan dasar bambu.

“Maksud kita menggelar kelas mengayam adalah untuk lebih mengenalkan bambu kepada masyarakat Sukabumi khususnya agar bisa lebih diolah lebih dalam lagi potensi dari bambu yang ada di sini (Sukabumi),” jelas Agus Ramdhan Ketua Perkumpulan DBS. Selasa (10/1/2022).

Selain itu DBS juga mengajak kalangan menengah atas untuk bisa merangkul anak muda lebih mengenal kerajinan menganyam.

 “Kita sekarang ingin merangkul beberapa stakeholder serta kalangan menengah atas, yang memang ingin diperkenalkan di kalangan anak muda juga, maka dari itu kita coba menganyam dilakukan di cafe Bakepedia. Biasanya kita lakukan langsung kepada masyarakat desa yang memang belum mengenal sama sekali budaya menganyam.

Agus Menambahkan, DBS terus ingin melestarikan budaya menganyam ini sehingga bisa menjadi kebiasaan setiap masyarakat Sukabumi pada umumnya.

“Kita sebagai pegiat bambu ingin terus melestarikan budaya nganyam ini agar anak cucu kita kelak bisa melestarikan terus dan tidak hilang ditelan zaman,” tuturnya.

Salah seorang peserta yang mengikuti pelatihan kelas menganyam, Sriyani mengatakan, kegiatan ini sangat menarik karena konsepnya back to nature.

“Sangat tertarik dengan anyaman bambu ini karena sangat natural apalagi sekarang kita harus back to nature, kita harus mengurangi produksi sampah, maka dari itu dengan adanya pembelajaran seperti ini sangat bagus, nantinya kita bisa olah salah satunya untuk packaging para umkm, kebetulan saya di sekolah juga ditunjuk sebagai Ketua unit produksi maka dari itu pembelajaran anyaman ini bisa kita gunakan untuk packaging sebuah produk yang memang masih menghasilkan sampah tapi setidaknya sampah itu kembali lagi ke alam,” papar Sriyani yang merupakan Guru SMK Negeri 3 KotabSukabumi.

Sriyani berharap, dengan adanya pegiat bambu dan produk dari bambu bisa menambah inovasi bagi para pelaku UMKM di Kabupaten Sukabumi, dan bisa lebih mengenalkan UMKM di Kabupaten Sukabumi ke kancah nasional bahkan Internasional.

“Mudah-mudahan pelaku UMKM di Sukabumi bisa lebih maju lagi, apalagi produknya bisa menggunakan packaging dari bambu sehingga bisa menjadi ciri khas mereka jika itu dari Sukabumi,” harapnya.