Al Umana; Pendidikan adalah investasi utama suatu bangsa
oleh; Liana Ariesha Khoerudin
Mahasiswa Pascasarjana IMN Angkatan X
11 juli 2014 merupakan sejarah
bagi pondok pesantren modern Al Umana, dimana pada tanggal tersebut adalah
tanggal peresmian pondok pesantren modern Al Umana oleh bapak Drs. H. Sukma
Wijaya (Bupati Sukabumi 2005-2015). Berawal dengan membuka program kesetaraan
paket A, B, dan C dan jenjang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Pesantren yang berlokasi di Jl.
Pelabuhan II Km. 10, Pasir Malang RT.002/RW.014 Ds. Kebonmanggu Kec.
Gunungguruh, Kab. Sukabumi ini berdiri di lingkungan yang gersang akan akidah
islam. Namun dengan kemampuan dan sumber
daya yang di miliki melewati cara-cara yang efektif dan efisien mampu
menerbangkan anak panah tepat pada sasaran, sehingga pesantren ini mampu
berdiri dengan kokoh tentunya menuju banyak perbaikan, kemajuan dan prestasi
dari tahun ke tahunnya.
Selintas jika melihat asrama pada
pesantren ini, seperti bangunan rumah yang lama dengan desain bilik dan kayu, sejalan dengan waktu yang
bergulir mulai mengalami pergeseran menjadi lebih modern, namun desain bilik dan kayu ini tidak di hilangkan
guna menjaga ciri khas asrama yang berada pesantren Al Umana, di sekeliling
asrama pun terdapat pondok atau saung-saung guna menjadi tempat istirahat para
wali santri yang berkunjung.
System Pendidikan Al Umana ini
adalah berbasis aqidah Islamiyah dan ahlakul karimah, hal ini di gagas langsung
oleh pendirinya yaitu K.H. Mindjali A.S
“Al Umana ini berdiri di tengah
lingkungan yang gersang akan aqidah Islamiyah. Kami mendirikan pesantren ini
dengan tujuan membentuk SDM yang unggul, tidak hanya dalam ranah Pendidikan
saja, tetapi para santri di persiapkan untuk bisa hidup di pada zamannya para
santri di persipakn untuk bisa survive pada hidup yang sesungguhnya. Dengan
berbekal SDM yang unggul dan berbasis
Ahlakul Karimah”. Tegas nya kepada para
mahasiswa Pascasarjana IMN Angkatan X yang melakukan kunjungan pada saat itu.
Lima pilar konsep Pendidikan Al umana, diantaranya;
1. Pembinaan
Aqidah Islamiyah, yang menjadi indicator pada pilar ini adalah ketauhidan,
keyakinan dan keimanan akan keesaan Allah SWT, serta keteladanan kepada
Rosululloh SAW. Dengan berakarkan akidah yang kuat peserta didik di harapkan
dapat menilai baik dan buruk dari parameter Al Quran dan hadist-hadist shahih,
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, tidak terjebak pada pertikaian
furu’iyah yang berpotensi menimbulkan perpecahan umat dan mampu membentengi
dari pengaruh lingkungan yang merusak.
2. Pembinaan
Ahlak Karimah. Dengan ahlak karimah seseorang akan menjadi pribadi yang jujur,
Amanah, disiplin, tanggungjawab, kerjakeras, pantang menyerah, sabar, ulet
dapat bekerjasama , memilikin kecerdasan interpersonal dan intrapersonal.
3. Pengembangan
ilmu (wawasan), dengan konsep keimanan bahwa ALLoh SWT adalah sumber segala
ilmu. Al Umana meyakini bahwa seluruh manusia terlahir cerdas dengan potensi,
bakat dan kemampuannya masing-masing. Maka, Al Umana tidak melakukan seleksi
calon peserta didik (santri) berdasarkan prestasi akademis, melainkan atas
kesiapan dan persetujuan terhadap tata tertib yang berlaku.
4. Pembinaan
keterampilan, hal ini merupakan cara untuk mempersiapkan masa depan mereka
untuk menerima tongkat estafet dari generasi sebelumnya, baik secara
hard skill maupun soft skill. Hard skill meliputi public speaking,
pengelolaan lingkungan, lima Bahasa asing (Arab, inggris, jepang, mandarin dan
jerman), desain grafis dan sebagianya. Sementara soft skill meliputi
kemandirian, integritas, kepemimpinan, kemampuan berfikir kritis komunikasi,
Kerjasama dan kolaborasi, manajemen waktu, manajemen orang, kecerdasan emosi,
kecerdasan intrapersonal dan interpersonal dan lain sebagainya.
5. Pembiasaan
pola hidup sehat, hal ini dalam rangka mewujudkan generasi yang basthotan fi
al’ilmi wa aljismi (QS. Al Baqoroh (2):247), hidup sehat adalah komitmen jangka
Panjang untuk menjaga atau melakukan beberapa hal agar mampu mendukung fungsi
tubuh sehingga berdampak bagi Kesehatan.
Lingkungan
berasrama membantu para orang tua menghadirkan lingkungan yang kondusif bagi
perkembangan ahlak putra putri Indonesia. Lebih dari itu, lingkungan berasrama
juga menghadirkan miniature kehidupan sosial yang akan dihadapi oleh para
santri di masa yang akan datang.
Lantas
bagaimana lingkungan Ponpes Modern Al Umana dalam menanamkan ahlak
santriawan/santriawati?
“ keshalihan,
kemandirian, bertanggung jawab, interaksi sosial, para santri di latih itu
semua di kehidupan di pesantren guna membentuk ahlak para santri” tegas pimpinan Yayasan Al Umana Dra. Gustinaningsih.
“dan perlu di ketahui
cerdas saja tidak cukup. Supaya kecerdasan dapat di amalkan sehingga bermanfaat
di perlukan jasmani yang sehat. Kami tidak luput memperhatikan system untuk
membentuk generasi yang sehat” tegasnya Kembali.
Al Umana di
rancang sesuai dengan program Pendidikan selama enam tahun. Rancangan program
tersebut disusun bukan hanya berdasarkan kebutuhan santri pada usianya,
melainkan juga kebutuhan santri di masa depan. Santri yang telah mengenyam
Pendidikan selama enam tahun diibaratkan seperti buah yang matang di pohonnya
sehingga menghasilkan kenikmatan yang optimal. Jika Pendidikan terhenti sebelum
enam tahun, ibarat buah yang terpaksa di panen.
Simpulan
Pendidikan adalah investasi utama suatu
bangsa untuk melahirkan generasi yang handal. Pendidikan
di asrama (pesantren) merupakan tempat yang paling tepat untuk mewujudkan lingkungan
yang kondusif, sebagai sumber ilmu untuk belajar, lingkungan bergaul dan
bermain yang terpelihara dalam fitrah-Nya, lingkungan yang penuh dengan
keteladanan, serta pendidikan kemandirian
Apalah artinya menggenggam ilmu tanpa
dipraktikkan. Ponpes Modern Al Umanaa mewujudkan lingkungan yang sesuai dengan
pendidikan yang diselenggarakan. Keterampilan berbahasa Arab, Inggris, Jepang,
Mandarin, dan Jerman didukung dengan media mempraktikkannya dalam berbagai
media. Begitu juga dengan keterampilan bertani dan beternak, menulis, memasak,
dan keterampilan lainnya.
Semoga bermanfaat