KABARSUKABUMI.com - Membuka dan mengembangkan usaha di masa pandemi memang butuh semangat pantang menyerah dan kreativitas tinggi.

Seiring dengan makin sempitnya pekerjaan sebagai karyawan, usaha kecil menengah menjadi pilihan.

Adalah Sandi Mulyadi (27), yang sebelumnya pernah menjajal beberapa jenis usaha diantaranya  buruh pabrik, jualan pakaian,  tukang las serta waiters restoran, kini mencoba peruntungannya sebagai penjual bubur ayam.


Wirausaha  bubur ayam ini baru dilakoninya sekitar baru 5 bulan, saat diwawancara kabarsukabumi.com,  pria lajang ini mengaku mulai usaha dengan modal nekad.

" walau demikian saya coba tampil beda baik resep maupun pelengkap bubur ayamnya,  dengan konsep milenial" kata Sandi.

Dirinya ingin merubah stigma bahwa bubur bukan hanya makanan untuk orang sakit saja, tapi bisa jadi kuliner trend saat anak muda ngumpul bareng .


" walau makan bubur, suasananya cape, jadi asik bagi anak muda sambil nongkrong bareng, harganya juga terjangkau, cuma 10.000 Rupiah," tambahnya.

Bubur ayam 31 demikian Sandi membranding tempat usahanya yang terletak di jl.  Cikukulu depan Bank BJB cabang Cikukulu yang buka setiap hari kecuali Kamis, Pagi buka jam 5.30 sampai jam 10.00  buka kembali sore jam 15.30 sampai jam 22.00.

" biar suasananya tambah asik saya selalu putarkan lagu top 40 Pop Indonesia atau mancanegara" ungkapnya.

Sandi berharap kondisi pandemi covid 19 segera berakhir, sehingga penjualan buburnya bisa normal kembali.

" terasa penurunan penghasilannya, ini juga saya bertahan supaya tetap bisa berjualan" pungkasnya.

(Red)